Kasih Sayang-Nya yang Tak Terhingga


Rasulullah Muhammad SAW Bersabda:

Sesungguhnya Allah SWT menciptakan 100 rahmat (nikmat). Satu rahmat diturunkan-Nya dan dibagi-bagi diantara jin, manusia, hewan-hewan besar dan kecil. Dengan rahmat yang satu itu, semua makhluk tersebut saling menyayangi. Dengan rahmat yang satu itulah seekor keledai liar menyayangi anaknya. Adapun rahmat yang 99 lagi disediakan Allah SWT untuk kehidupan di akhirat. Dengan rahmat yang 99 itulah Allah akan mengasihi hamba-Nya pada hari kiamat. (HR. Bukhari & Muslim)

Subhanallah, sungguh kasih sayang-Nya tak terkira. Jika yang satu ini saja tidak disyukuri, tetapi malah dikufuri, lalu dengan cara apa yang 99 nikmat itu nanti bisa diraih? Ya Rabbi.... ampuni aku, ampuni kedua orang tuaku, curahkan kasih sayangMu yang tak terbatas kepada ayah dan ibuku. Aamiin.

Related Posts:

Ketika Bintang Iklan Rokok Dunia Berhenti Merokok


Mengenang titik balik Ikon Iklan Rokok Amerika 27 tahun silam. David Goerlitz, bintang iklan rokok produksi RJ Reynolds di Amerika, pernah bertanya kepada seorang eksekutif di perusahaan itu, “Mengapa para karyawan di perusahaan tersebut tidak merokok?” Sang Eksekutif menjawab dengan sangat meyakinkan, “We don't smoke that shit. We just reserve the right to sell it to the young, the poor, the black, and the stupid” (Kami tidak mengonsumsi benda sial itu. Kami hanya mempunyai hak untuk menjualnya kepada para pemuda, orang miskin, orang berkulit hitam, dan orang bodoh).

Camkan baik-baik pengakuan Mr. Goerlitz: “Saya berhenti merokok secara terbuka pada bulan November 1988 setelah banyak tekanan dari anak-anak saya … Mereka adalah bagian dari generasi baru yang lebih terdidik ... Mereka mendengar semua informasi dari tempat mereka belajar, dan ketika itu saya mulai berpikir tentang peran saya yang tidak hanya sebagai AYAH bagi mereka, tetapi juga menjadi panutan bagi anak-anak lain yang menyaksikan iklan saya di hampir setiap majalah dan billboard serta media lainnya”

David Goerlitz dikontrak oleh RJ Reynolds Tobacco Co untuk iklan Winston pada tahun 1981. Selama tempo tujuh tahun dengan Reynolds, pemasaran Winston benar-benar melambung tinggi dari posisi No. 4 ke posisi No.2 dalam jumlah penjualan. Sebagai mantan figur ‘Big Tobacco', David Goerlitz tiba-tiba menjadi berita utama (headline) di seluruh dunia pada tahun 1988 saat ketika ia mengumumkan diri berhenti merokok dan mulai lantang berbicara tentang kejahatan-kejahatan tembakau. Dengan riwayat pernah menjadi orang pertama di lingkaran 'Big Tobacco', lalu kemudian tampil mengeritik industri rokok, Mr. Goerlitz cepat populer sebagai 'Golden Boy' dalam Gerakan Anti-Tembakau.

Pada tahun 1989 Mr. Goerlitz dianugerahi medali penghargaan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) untuk komitmen dan kiprahnya dalam menyelamatkan generasi dari bahaya komoditas yang mengandung 4000 racun itu. Mr Goerlitz menghiasi keindahan hari-harinya dengan memberikan konseling kepada anak-anak sekolah tentang bahaya penggunaan tembakau.
Rekayasa Pencitraan Lelaki Sejati

Sejenak, mari kita tengok negeri tercinta kita. Negeri yang gemah ripah loh jinawi ini. Reklame tentang rokok nyaris selalu menampilkan rekayasa pencitraan seolah-olah para lelaki yang merokok adalah LELAKI SEJATI. Padahal, lelaki (juga perempuan) yang mampu menjawab tantangan berhenti merokok itulah justru seharusnya yang layak disebut LELAKI (juga perempuan) SEJATI.

Ayo, mantapkan lagi keyakinan akan bahaya rokok dengan menyimak ulasan ulama yang ini: Ketika Ulama Bicara tentang Rokok. (La Ode Ahmad)

Related Posts:

Testimoni-Testimoni Tentang Keburukan Rokok



Menyentuh bangat testimoni-testimoni tentang rokok berikut ini, yang saya ambil dari para Kaskuser. Coba aje disimak beberapa diantaranya berikut ini:

Testimoni 1

Tetangga gue pria paruh baya pencandu rokok. Perbulannya mengeluarkan lebih dari 200 ribu untuk rokok. Namun gue sedih ketika melihat kondisi anaknya yang masih sekolah, gue lihat sepatu dan tas sekolahnya yang robek dan bolong-bolong. Candu dari rokok membunuh kasih sayang dan perhatian seorang bapak terhadap anaknya. Padahal uang lebih dari 200 ribu itu khan bisa dipakai buat membelikan sepatu, tas, buku atau kebutuhan penting lainnya

Testimoni 2

Ane dah 5 bulan berenti merokok, setelah ane kena stroke di usia 24 tahun. Sekarang ane buta sebagian (mata kiri) dan pélo/menyor. Ane dulu perokok selama 6 tahun sejak kuliah. Serasa hancur masa depan ane. Emang penyesalan selalu dateng belakangan.

Testimoni 3

Membakar jutaan rupiah dalam setahun melalui rokok terasa begitu ringan, namun untuk sekedar membelikan hadiah sederhana untuk orang tua, banyak dari pecandu rokok yang tidak ingat.
Ibu … dulu , kita dikandungnya 9 bulan, disusui dan disapihnya 2 tahun, dirawat … dijaga ..diberi makan dari yang baik-baik hingga kita tumbuh sehat, dan … Kini, pantaskah rasa terima kasih kita dengan cara mendzolimi tubuh ini dengan 4000 racun … ???

Testimoni-testimoni tentang keburukan atau dampak negatif rokok masih terlalu banyak. Intinya, komoditas kontroversial ini harusnya secepatnya dimasukan dalam keranjang sampah sejarah kehidupan. Wallahua'lam. (La Ode Ahmad)

Related Posts:

Belanja Sia-Sia yang Mengundang Penyakit Itu



Pembicaraan tentang rokok dan atau aktivitas merokok jika tidak didukung dengan data yang akurat umumnya selalu diakhiri dengan kesimpulan bahwa komoditas berbahaya dan atau aktivitas buruk yang mengundang penyakit itu memiliki kontribusi terhadap pendapatan negara. Bagaimanapun sangkaan ini harus diluruskan agar tidak menyesatkan dan mencelakakan lebih banyak orang lagi.

Sebuah penelitian tahun 2013 yang dilakukan oleh Suwarta Kosen dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI menyodorkan hasil riset yang sangat berharga. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa kerugian ekonomi akibat kebiasaan mengonsumsi rokok (di Indonesia) adalah sebesar Rp. 378,7 Triliun dengan rincian sebagai berikut:
  • Belanja rokok masyarakat Rp. 138 Triliun 
  • Kehilangan produktivitas masyarakat akibat sakit yang terkait dengan aktivitas merokok adalah Rp. 235,4 Triliun. (Sepanjang tahun 2013 terdapat 962.403 orang jatuh sakit terkait dengan penggunaan rokok, dan sebanyak 240.618 kematian akibat aktivitas konsumsi rokok) 
  • Biaya Rawat Jalan dan Rawat Inap Rp. 5,3 Triliun
Bandingkan data di atas dengan jumlah penerimaan negara dari cukai rokok yang “hanya” berjumlah Rp. 103 Triliun pada periode yang sama. Ini artinya, tingkat kerugian yang ditimbulkan oleh rokok adalah 3,5 kali lebih besar dibanding dengan potensi penerimaan negara dari komoditas tersebut.

Sejatinya, semakin terang benderang di hadapan kita bahwa kebiasaan merokok tidak semata-mata menghambur-hamburkan uang, namun sekaligus juga menjerumuskan pelakunya bahkan orang lain (perokok pasif) dalam kebinasaan. Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang melalui firman-Nya dalam Surat Al-Baqarah ayat 195 mengingatkan hamba-Nya: Dan belanjakanlah hartamu di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu dalam kebinasaan. Ayat ini menjadi salah satu dasar dalam proses istimbath hukum mengenai aktivitas merokok yang dibanyak tempat sudah ditetapkan HARAM.

Bahwa merokok bolehjadi ada manfaatnya mungkin saja ya. Tetapi yang jelas bobot kemudharatannya terbukti jauh lebih besar dibanding kemaslahatannya. Ini juga yang kemudian turut menjadi dasar dalam penetapan hukum merokok oleh para ulama masa kini, sesuai dengan kaidah fiqih bahwa dar’ul mafaasid muqoddamun ‘ala jalbil mashaalih (mencegah kemudharatan harus didahulukan daripada mengambil manfaat).

Dengan akal sehat, maka seharusnya tidak ada opsi lagi untuk rokok selain meninggalkannya atau menjauhinya. Dengan logika yang sehat pula, tidak perlu mencari-cari hadits Rasulullah SAW tentang rokok, karena penemuan tembakau dan pemanfaatannya untuk rokok baru diketahui pertama kali pada tahun 1518 Masehi, atau 886 tahun setelah Baginda Rasulullah SAW wafat (632 Masehi, tepatnya 8 Juni 632 Masehi, atau 2 Rabiul Awal 11 Hijriah).

Istimbath hukum tentang rokok yang telah dilakukan oleh para ulama kontemporer sudah memenuhi kriteria yang semestinya. Jika ada ulama yang tidak setuju dengan hukum haram merokok, menurut Prof.Dr.M.Quraish Shihab,MA, itu semata-mata disebabkan oleh minimnya wawasan mereka tentang dampak buruk rokok bagi kesehatan. Dalam sebuah Taklim tentang Rokok, Prof. Dr.Yunahar Ilyas,Lc ditanya oleh salah seorang peserta: “Prof, apa dalilnya rokok dikatakan haram?”

“Peringatan yang tercantum dalam setiap bungkus rokok itu dalilnya”, jawab Profesor Yunahar.

Maka, sungguh keterlaluan kalau rokok tidak ditinggalkan. Sadarlah !!!

Taklim tentang Rokok yang disampaikan oleh Prof.Dr.Yunahar Ilyas,Lc bisa disimak ditautan ini: Ketika Ulama Bicara Seputar Rokok

Related Posts:

4000 Racun dalam Satu Wadah Itu



4000 racun dalam 1 wadah. Luar biasa !!! Nikotin dalam rokok seperti “melumpuhkan” kekuatan para “ahli hisap” untuk menghindar dari potensi kerusakan yang dikandung oleh benda gulungan mematikan itu. Sebagai zat adiktif, nikotin seolah merampas kemerdekaan berpikir seseorang dalam memilih, sebab di bawah pengaruh nikotin yang notabene memang bersifat adiktif itu, pikiran hanya diarahkan lebih kuat pada satu pilihan saja: Yuk, merokok lagi . Usai merokok, “ngajak” lagi tuh si nikotin: Yuk, merokok lagi. Dan begitu seterusnya. Sampai kapan? Umumnya sih sampai muncul penyakit, walaupun ada juga yang terus saja menuruti "ajakan" itu meski sudah sakit saking kuatnya “godaan” nikotin itu.

Sifat dasar nikotin ini dipahami benar oleh industri rokok. Maka kemudian “kekuatan mengajak merokok” dari nikotin itu dilipatgandakan lagi daya gugahnya melalui pencitraan rokok dalam iklan-iklan yang disebar di banyak lokasi strategis. Melalui iklan, rokok dicitrakan sebagai simbol kejantanan meski faktanya ia menyebakan impotensi misalnya.

Banyak pencitraan tentang rokok yang sulit dicerna dengan akal sehat. Sebut saja umpamanya pencitraan sebagai simbol kejantanan. Ketika sejumlah perempuan ikut terpengaruh dan menjadi bagian dari komunitas “ahli hisap” apakah kemudian kaum hawa itu diharapkan bisa meraih kejantanan? Apakah esensi feminitas mereka harus dilucuti lalu diganti dengan maskulinitas? Aya-aya wae.

Merokok Urusan Pribadi ?

Prof.Dr.M.Quraish Shihab,MA dalam tulisan beliau berjudul “Pohon Terlarang (Rokok)” yang merupakan salah satu subtopik dalam buku beliau berjudul DIA DI MANA-MANA, “Tangan” Tuhan di Balik Setiap Fenomena, saya mencoba mengutip kalimat yang ada di halaman 358, sebagai berikut:

Saudaraku perokok! Jangan berkata bahwa merokok adalah persoalan pribadi. Tidak! Perokok pasif yakni yang tidak merokok tetapi menghirup secara sengaja atau tidak, asap rokok orang lain, dapat menanggung bahaya yang tidak kurang besarnya, bahkan bisa lebih besar dari si perokok itu sendiri. Karena itu, hindarilah merokok, sebab jika tidak, Anda memikul dosa dua kali. Pertama mengganggu orang lain, dan sebelumnya menganiaya diri Anda sendiri.

Dalam buku yang diterbitkan oleh Lentera Hati itu, Profesor Quraish Shihab juga merujuk pada buku yang ditulis oleh Ahmad Al-Mubarak Al-Huraibi berjudul Atsar al-Mukhaddarat, wa al-Musakkarat wa at-Tadkhin, Fi-ash-Shihhah wa ad-Din (Dampak Narkoba, Minuman Keras dan Rokok bagi Kesehatan dan Agama). Dalam buku ini, Al-Huraibi menyatakan bahwa ulama-ulama kontemporer , termasuk Pemimpin Tertinggi Al-Azhar dan Mufti Mesir dewasa ini, tak terkecuali pula Mufti Saudi Arabia, mereka semua sepakat berkesimpulan bahwa rokok adalah haram. Dan jangan kaget, perokok bahkan tidak dibenarkan menjadi imam shalat. Kalaupun menjadi imam, maka shalat orang-orang yang mengikutinya menjadi tidak sah.

Di tempat lain, saya senang dengan produk hukum Malaysia tentang rokok. Dalam salah satu publikasi resmi pemerintah negeri jiran itu, saya mengutip pernyataan berikut ini (nuansa diksi melayu negara tetangga itu saya pertahankan):

Dari sudut hukum merokok, Muzakarah Jawatan Kuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia Kali Ke-37 yang bersidang pada 23 Mac 1995 ketika membincangkan Hukum Merokok Dari Pandangan Islam, telah memutuskan bahawa ia adalah haram. Ia berdasarkan banyak hujah dan keterangan yang meliputi dalil-dalil syarak, kaedah-kaedah fiqhiyyah dan alasan-alasan kesihatan.

Artikel terkait yang bisa dibaca untuk melengkapi tulisan ini, antara lain:


Semoga bermanfaat. (La Ode Ahmad)

Related Posts:

Waspadai Promosi Rokok Berkedok CSR !


Kita bisa hidup tanpa rokok. Bahkan, tanpa rokok, kehidupan kita malah bisa lebih baik. Saya yakin itu ! Sama dengan keyakinan saya bahwa di dunia ini banyak orang yang memiliki keyakinan yang sama akan kebenaran pernyataan tersebut.

Di sekitar Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi saya menjumpai banyak lokasi yang bertuliskan pengingat-pengingat untuk menjauhi rokok. Haramain (dua Tanah Suci) itu memang semakin meyakinkan saya akan kesungguhan mereka menyelamatkan generasi, menyelamatkan kehidupan, dari bahaya rokok.

Setiap upaya, apapun bentuknya, yang bertujuan akhir menyadarkan generasi dari bahaya rokok, maka saya yakin upaya itu merupakan bagian dari jihad. Tak peduli, ada atau tidak ada pengikut, banyak atau sedikit simpatisan, jihad yang satu ini harus tetap kita kobarkan hingga Tuhan memanggil kita untuk mempertanggungjawabkan apa yang kita perbuat di kampung persinggahan sementara ini .

Pernah suatu ketika saya disodori oleh seseorang sebuah pertanyaan: jika Tuhan tidak berkenan hamba-Nya merokok, untuk apa Dia menciptakan tembakau? Sebelum saya jawab, saya sambung pertanyaan tersebut dengan pertanyaan ini: jika Tuhan mengharamkan Babi, untuk apa Dia menciptakannya? 

Pertanyaan di atas kemudian saya jawab sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan saya: bahwa itulah esensi ujian. Kita diuji dengan perintah dan larangan, akal kita diuji apakah berfungsi atau tidak dalam mengambil pilihan dalam hidup ini, dan sekaligus akal kita juga dites apakah terbimbing oleh wahyu atau hawa nafsu.

Dan atas setiap  ujian itu, Tuhan menyediakan tempat kembali yang sesuai pula dengan hasil ujian yang telah ditempuh oleh setiap hamba-Nya. Subhanallah, ini sebuah keadilan sekaligus keindahan hidup. Wallahua'lam. (La Ode Ahmad)

Related Posts:

Komplikasi Diabetes Mellitus Berbahaya Tapi Bisa Dicegah Kok !


Istilah komplikasi mengandung arti: beberapa organ dan fungsi tubuh ikut mengalami gangguan. Berdasarkan data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, penderita Diabetes Mellitus atau Kencing Manis dapat mengalami komplikasi sebagai berikut:

  • 50.9 % mengalami penurunan fungsi seksual,
  • 30.6 % refleks tubuh terganggu,
  • 29.3 % retina mata terganggu (retinopati diabetik),
  • 16.3 % terjadi katarak awal (lebih cepat terjadi dari umur seharusnya).

Dari sumber yang sama juga menyebutkan bahwa 50 % penderita diabetes akan meninggal karena penyakit kardiovaskuler. Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi.

Berita baiknya adalah, aneka komplikasi diabetes itu bisa dicegah atau ditunda terjadinya bila penderita kencing manis bertekad untuk disiplin menerapkan pola hidup sehat, antara lain: kontrol rutin gula darah, diet sehat dengan mempertimbangkan 3J (Jumlah, Jenis, Jadwal), serta olahraga ringan setiap hari (kurang lebih 30 menit).

Puskesmas Cikampek dalam waktu dekat ini insya Allah akan melaksanakan satu program bernama PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) yang lebih baik lagi, bekerjasama dengan pihak BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Bidang Kesehatan, dengan fokus kegiatan terutama tertuju pada penderita penyakit Diabetes Mellitus dan atau Hipertensi.

Dengan PROLANIS diharapkan para pengidap penyakit kronis (yang sementara ini lebih fokus dulu pada Diabetes Mellitus maupun Hipertensi) dapat terkontrol dengan baik sehingga diharapkan mereka bisa tetap enjoy dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. (La Ode Ahmad)

Related Posts:

Mengenang Tragedi Tenggelamnnya Kapal Costa Concordia


Sebuah bunyi dentuman keras terdengar, dan ternyata lambung kanan kapal robek sepanjang 50 meter setelah menabrak telak sebuah karang di perairan lepas Italia. Tragedi ini terjadi hanya beberapa saat setelah Kapten Kapal naas itu mengonsumsi minuman keras (Miras) yang tersedia di Bar kapal super mewah ini. Malapetaka tersebut terjadi 3 tahun silam, tepatnya Jumat 13 Januari 2012.

Miras..??? Ehm ... Kapan ya dunia akan kompak berteriak: "Jangan pernah ragu lagi, tinggalkan miras dan produk-produk beracun lainnya seperti Narkoba/Rokok, karena semua itu merusak tatanan kesehatan dan kehidupan"

Bayangkan apa yang bakal terjadi, kalau minuman keras (Miras) dan atau Narkoba itu dikonsumsi oleh seorang Pilot atau Co-Pilot misalnya? Jangan sampai lah ya?!

Artikel terkait:
Setelah Narkoba Jenis LSD Kembali Merenggut Banyak Nyawa
Desain Banner Waspada Jebakan Industri Rokok

Related Posts:

Indahnya Rumah Tanpa Asap Rokok



Wao, tidak tanggung-tanggung, 4000 racun loh yang terkandng dalam setiap batang rokok. Pikirkan matang-matang lagi, sampai kapan kita hidup dalam jebakan industri rokok? Mereka yang kaya, kita yang mati.

By the way, masih seperti pada beberapa banner sebelumnya, banner di atas berisi "stiker" Puskesmas Rawamerta, bukan Puskesmas Cikampek. Penjelasan untuk ini bisa dibaca di artikel ini: Contoh Desain Banner PHBS Sponsorship (Indikator-1)

Related Posts:

Olahraga & Konsumsi Buah/Sayuran Minimalisir Penyakit Kardiovaskuler & Kanker



Jika dicermati, deskripsi yang ada dalam banner di atas (indikator ke-9 dari PHBS tananan rumah tangga) sama dengan deskripsi yang tercantum pada banner sebelumnya: indikator ke-8 PHBS tatanan rumah tangga tentang konsumsi buah dan sayur setiap hari. Deskripsi dalam kedua banner dimaksud sama-sama menekankan efek preventif (pencegahan) kejadian penyakit jantung, stroke, tekanan darah dan kanker.

By the way, masih seperti pada beberapa banner sebelumnya, banner di atas berisi "stiker" Puskesmas Rawamerta, bukan Puskesmas Cikampek. Penjelasan untuk ini bisa dibaca di artikel ini: Contoh Desain Banner PHBS Sponsorship (Indikator-1)

Related Posts:

Manfaat Luar Biasa Konsumsi Sayur dan Buah Setiap Hari



Kebiasaan makan buah dan sayur setiap hari adalah bagian dari indikator PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) tatanan rumah tangga yang sangat besar manfaatnya bagi kesehatan. Tidak kurang dari 17 ribu orang meninggal dunia di Indonesia tiap tahunnya karena serangan jantung, dan lebih dari 3 ribu orang meninggal karena Diabetes; penyakit-penyakit yang terbukti bisa diturunkan angka kejadiannya dengan kebiasaan mengonsumsi buah dan sayur setiap hari.

Saatnya semua indikator PHBS, tak terkecuali indikator yang ke-8 ini kita jadikan sebagai bagian tak terpisahkan dari tradisi keseharian kita, mengingat posisi strategisnya dalam rangkaian ikhtiar promotif-preventif mendasar.

Oya by the way, kalau diperhatikan, seperti pada beberapa banner sebelumnya, banner di atas berisi "stiker" Puskesmas Rawamerta, bukan Puskesmas Cikampek. Penjelasan untuk ini bisa dibaca di artikel ini: Contoh Desain Banner PHBS Sponsorship (Indikator-1)

Related Posts:

Gerakan 3M Plus: Cara Terbaik Berantas Demam Berdarah



Gerakan 3M Plus seperti yang terlihat dalam banner di atas merupakan kegiatan pokok dalam upaya PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), dan inilah gerakan satu-satunya yang paling efektif dalam pemberantasan Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).

Efektivitas Gerakan 3M Plus dalam menumpas penyakit demam berdarah bergantung pada frekwensi dan sekaligus kontinuitas (kesinambungan) gerakan tersebut dilakukan. Gerakan 3M Plus akan efektif hanya jika dilakukan secara rutin (berkesinambungan) dengan frekwensi kegiatan minimal 1 (satu) kali dalam satu minggu.

Yang dimaksud dengan Gerakan 3M Plus adalah sebagai berikut:

  • Menguras bak mandi, tempayan, atau tempat penampungan air lainnya, minimal satu kali dalam satu minggu.
  • Menutup tempat-tempat penampungan air sehingga nyamuk tidak bisa meletakkan telurnya di permukaan air dalam penampungan tersebut
  • Mengubur benda-benda yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng-kaleng atau botol bekas, ban-ban bekas, dan lain sebagainya. Jika barang-barang tersebut masih ingin digunakan, maka penyimpanannya harus diupayakan sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan menjadi tempat sarang nyamuk (harus dipastikan tidak dapat menampung air di kala hujan misalnya)
  • Adapun Plus-nya dalam Gerakan 3M Plus ini adalah setiap upaya lainnya yang dapat mencegah seseorang dari gigitan nyamuk, seperti menggunakan kelambu, merawat tanaman yang dapat mengusir nyamuk, dan lain sebagainya. 

Bahkan, dalam Gerakan 3M Plus, masih termasuk dalam kategori Plusnya juga jika merawat ikan pemakan jentik di dalam tempat penampungan air, khususnya tempat penampungan air yang relatif sulit untuk dikuras tiap minggu. Selain itu, ke dalam tempat penampungan air yang relatif sulit dikuras tiap minggu tersebut, dapat pula kita menaburkan bubuk Abate agar tidak ada kesempatan bagi jentik-jentik nyamuk untuk hidup. Berapa banyak Abate ditaburkan? 10 gr tiap 100 Liter air, dan diulangi lagi tiap 45 hari. Perlu dicatat, abate hanya digunakan pada penampungan air yang tidak bisa (atau relatif sulit) untuk dikuras tiap minggu.

Gerakan 3M Plus, di banyak tempat atau wilayah dipadukan dengan kegiatan-kegiatan yang diberi nama yang bervariasi antar daerah, tetapi kebanyakan menggunakan nama Gerakan Jumat Bersih. By the way, kalau diperhatikan, banner di atas berisi "stiker" Puskesmas Rawamerta, bukan Puskesmas Cikampek. Penjelasan untuk ini bisa di baca di artikel ini: Contoh Desain Banner PHBS Sponsorship (Indikator-1)

Related Posts:

Banner Tentang Pentingnya CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)




Wao, seperti terlihat dalam banner, 45% kejadian penyakit diare bisa dicegah melalui kebiasaan CTPS (cuci tangan pakai sabun). Ini artinya, selain menjadi bagian inheren dari iman, kebersihan sekaligus juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kesehatan.

Keterangan lebih lanjut mengenai banner sponsorship di atas bisa dibaca di postingan ini: Contoh Desain Banner PHBS Sponsorship (Indikator-1)

Related Posts:

Contoh Desain Banner PHBS Sponsorship (Indikator-1)


Sewaktu saya masih di Puskesmas Rawamerta, Institusi kami kala itu  menjalin kerja sama sponsorship pengadaan banner kesehatan. Seperti yang terlihat dalam desain di atas, sponsorship yang berkolaborasi dengan kami waktu itu adalah Rumah Sakit Citra Sari Husada (yang lebih populer dengan nama Rumah Sakit Intan Barokah), Karawang, Jawa Barat.

Sengaja banner historis ini saya posting, di samping sebagai bagian dari cara kami mengingat dan berterima kasih terhadap semangat altruisme pihak sponsorship, sekaligus juga untuk menyalakan api semangat kita semua dalam merintis kebaikan dengan membangun kolaborasi dengan banyak pihak.

Substansi  postingan ini juga sesungguhnya ingin menyampaikan sebuah pesan pokok bahwa sebenarnya membangun sinergitas dengan sejumlah elemen dalam mengupayakan kesehatan publik yang lebih baik adalah sesuatu yang tidak "sulit-sulit amat".

Oya, sponsorship kami dengan pihak RS Intan Barokah saat itu telah menghasilkan banner kesehatan yang jumlahnya cukup banyak. Beberapa di antaranya akan coba kami posting di ruang ini secara bertahap.

Itu sponsorship dalam kaitan pengadaan banner-banner kesehatan. Bagaimana dengan sponsorship dalam bentuk kebaikan lainnya bagi kesehatan masyarakat ?

Saya kira tinggal menunggu keputusan dari kita semua: kapan kita akan menjemput peluang emas kebaikan di depan mata ini ?

Related Posts:

Banner Visualisasi Data Hasil Kegiatan KIA PKM Cikampek Tahun 2014



Ini adalah desain banner visualisasi data hasil kegiatan KIA (kesehatan ibu & anak) Puskesmas Cikampek Tahun 2014. Ukurannya kami sesuaikan dengan standard papan data 240 cm x 122 cm.

Kami segenap keluarga besar Puskesmas Cikampek, khususnya bagian KIA, bertekad untuk menampilkan data yang berkualitas, sesuai dengan fakta sesungguhnya, meski terkadang secara kuantitas data tersebut masih mengandung beberapa variabel atau kegiatan yang angka-angka cakupannya masih berada di bawah hasil/target yang diharapkan.

Tekad ini kami lakukan bersamaan dengan tertanamnya kesadaran akan pentingnya data sebagai acuan pokok untuk menetapkan pilihan-pihan berharga  selanjutnya. Bukankah sama-sama kita menyadari prinsip ini : garbage in, garbage out (sampah masuk, sampah keluar) ?

Lihat visualisasi data di atas dalam bentuk Video Slide di link ini : Visualisasi Data Hasil Kegiatan KIA Puskesmas Cikampek Tahun 2014

Related Posts: